twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Wednesday, November 4, 2015

MASUKNYA PEDAGANG BUGIS DI TORAJA

Sebelumnya pedagang-pedagang dari luar sulawesi seperti pedagang-pedagang Jawa masuk dan berhubungan dagang dengan Toraja di perkirakan awal abad ke 15, Setelah pedagang-pedagang dari Jawa mulai terdesak dari pedagang-pedagang Bugis karena persaingan, pada permulaan abad ke16 pedagang- pedagang Jawa ini tidak terdengar lagi beritanya, namun beberapa sendi kebudayaan Hindu, telah tertanam di Masyarakat Toraja tumbuh mengikuti pertumbuhan Kebudayaan Toraja, mungkin akibat kebudayaan Toraja pada saat itu yaitu Aluk Todolo hampir sama dengan kebudayaan Hindu yang di bawah oleh pedagang luar Sulawesi.

Pedagang bugis di perkirakan masuk ke Toraja awal abad ke16, yaitu pedagang-pedagang dari Kerajaan Bone, Sidenreng dan Luwu, mereka berdagang karena sudah mengetahui bahwa di Tana Toraja banyak sekali terdapat biji-biji Emas yang penduduk setempat menamakan "Bulaan Bubuk" yang dapat dibeli dengan menukarkannya dengan barang-barang porselein, senjata-senjata tajam dan tenunan-tenunan halus seperti yang pernah didatangkan oleh Pedagang-pedagang dari jawa lebih dahulu.

Kedatangan Pedagang Bugis ini tidak banyak mempengaruhi pertumbuhan Kebudayaan Toraja, tidak seperti datangnya pedagang-pedagangjawa Hindu dahulu, hal ini mungkin demikian karena adanya persamaan-persamaan dalam beberapa hal yaitu Agama atau Keyakinan Toraja dengan paham Hindu, sedang pedagang-pedagang Bugis itu sudah banyak yang beragama Islam, dan kurang mempengaruhi kehidupan serta Kebudayaan orang Toraja.

Sejalan dengan banyaknya pedagang bugis masuk ke Tana Toraja, saat tersebut  Kerajaan Bone di bawah Pemerintahan Arung Palakka, mulai menaklukkan hampir seluruh Kerajaan di dataran Bugis, maka pada pertengahan abad ke17  dalam Sejarah Toraja di ceritakan,  tentara Arung Palakka itu menyerbu ke Tana Toraja pada tahun 1675 dan terus menduduki  Daerah bagian Selatan, dan tengah dan penyerbuan tentara Arung Palakka tersebut dikenai dengan "Kasaeanna to Bone" (datangnya orang- orang Bone).

No comments: