A. Letak Geografis
sumber: buku BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA oleh: WORO ARYANDINI DAN TIM |
Bagian terbesar tanah Sunda berupa dataran tinggi dan pegunungan, kecuali bagian utara berupa dataran rendah. Banyak sungai mengalir dari pegunungan menuju laut sebelah utara atau Laut Jawa, bermuara ke laut sebelah barat atau Selat Sunda maupun mengalir ke laut sebelah selatan atau Laut Hindia.
B. Sistem Budaya
Mereka taat mejalankan kewajiban agamanya, yaitu agama Islam, namun sering pula melakukan upacara yang tidak terdapat dalam Islam. Filsafah hidupnya tergambar dalam kata-kata ”Gemah Ripah Repeh Rapih”.
C. Sistem Sosial
Bagi orang Sunda, keluarga batih adalah yang terpenting, ada pula kelompok yang disebut dengan bondoroyot, yakni sekelompok kerabat di sekitaran keluarga batih tersebut.
Sistem kekerabatan suku Sunda adalah sistem kekerabatan bilateral. Orang Sunda mengenal istilah kekerabatan untuk tujuh generasi ke bawah yaitu anak, incu, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Untuk istilah kekerabatan tujuh generasi ke atas adalah kolot, embah, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg dan gantung siwur.
D. Kebudayaan Fisik
1. Bahasa
Tidak seluruh lapisan masyarakat menggunakan Bahasa Sunda. Di daerah pantai utara Jawa Barat dan di daerah Banten, masyarakatnya cenderung menggunakan bahasa Jawa, terutama di wilayah Cirebon.
Bahasa Sunda halus terdapat di kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Sumedang, Sukabumi, dan Cianjur. Yang dianggap agak kasar adalah yang digunakan di pantai utara Jawa Barat, Banten, Kerawang, Bogor, dan Cirebon.
2. Sistem Organisasi Sosial
a. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatannya bersifat bilateral, banyak dipengaruhi oleh adat yang diteruskan secara turun temurun. Mereka tidak mengenal stratifikasi sosial karena mereka hidup secara egaliter.
Setelah masuknya budaya Jawa ke dalam bahasa Sunda, maka muncullah tingkatan bahasa dalam bahasa Sunda, sehingga terjadi stratifikasi sosial dalam masyarakat Sunda. Namun karena budaya mereka yang egaliter, tingkatan bahasa tersebut hanya sebagai pembeda antara situasi formal dengan nonformal, atau antara orang yang lebih tua dengan teman. Bahkan seiring dengan perkembangan jaman, antara orangtua dan anak cenderung menggunakan basa loma / bahasa tengah/ bahasa sehari-hari untuk menunjukkan keakraban.
b. Upacara Perkawinan
biasanya dimulai dengan:
1) neunden omong
2) lamaran: meminang
3) tunangan
4) seserahan
5) ngeyeuh seureuh.
c. Prosesi Upacara Pernikahan
1) Penjemputan calon pengantin pria
2) Kabagekeun
3) Akad nikah
4) Sungkeman
5) Wejangan
6) Saweran
7) Meuleum harupat
8) Nincak endog
9) Buka pintu
10) Haup lingkun.
d. Masyarakat Baduy
Orang Kenekes atau Orang Baduy adalah suatu kekompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Asal-usul orang Kanekes dikaitkan dengan Kerajaan Sunda yang sebelum keruntuhannya pada abad ke-16 berpusat di Pakuan Pajajaran (sekitar Bogor sekarang). Versi lain mengatakan bahwa Orang Baduy adalah penduduk asli daerah tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka patuh pada ’pikukuh’ (kepatuhan) yaitu konsep ’tanpa perubahan apapun’.’Lojor heunteu beunang dipotong, pendek heunteu beunang disambung’ (’Panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung.’).
Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu : tangtu, panamping, dan dangka. Baduy Dalam dan Baduy Luar tinggal di wilayah Kanekes, Baduy Dangka tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibenkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam).
Baduy Luar merupakan orang–orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Baduy Dalam , yang disebabkan oleh:
1) Mereka telah melanggar adat masyarakat Baduy Dalam
2) Berkeinginan untuk keluar dari Baduy Dalam
3) Menikah dengan anggota Baduy Luar
Ciri – ciri masyarakat Baduy Luar:
1) Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik, meskipun penggunaannya tetap merupakan larangan untuk setiap warga Baduy
2) Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki) yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaus oblong dan jelana jeans.
3) Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring dan gelas kaca, dan plastik.
Ciri – ciri masyarakat Baduy Dalam:
Warga Baduy Dalam masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang mereka. Sebagian peraturan yang dianut oleh Suku Baduy Dalam, antara lain:
1) Tidak menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
2) Tidak menggunakan alas kaki
3) Pintu rumah menghadap ke utara /selatan (kecuali rumah Puun)
4) Larangan menggunakan alat elektronik
5) Menggunakan kain berwarna hitam/putih, ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.
Masyarakat Kanekes mengenal dua sistem pemerintahan, yaitu sistem nasional, dan sistem yang mengikuti adat istiadat. Penduduk Kanekes dipimpin oleh kepala desa yang disebut jaro yang ada di bawah camat, secara adat Puun.
3. Sistem Ekonomi
Sumber kehidupannya adalah menanam padi di ladang, berburu ikan dan binatang hutan, menanam tanaman buah, dan menyadap air kawung di hutan.
Garapan tanah huma hanya dilakukan bergiliran pada tanah jami dan reuma. Penggarap hanya mengolah tanah itu saja.
4. Sistem Religi
Pada umumnya Orang Sunda lebih kuat ke-Islamannya dibanding dengan orang Jawa. Walaupun tidak seperti orang Madura atau Bugis.
Salah satu aspek penting dalam agama orang Sunda adalah dominasi kepercayaan pra-Islam. Upacara tali paranti (tradisi dan hukum adat) selalu diorientasikan di seputar penyembahan kepada Dewi Sri (Nyi Pohaci Sanghiang Sri), dan Kanjeng Ratu Kidul yang adalah Ratu Laut Selatan sekaligus pelindung semua nelayan.
5. Kesenian
Kesenian Orang Sunda pada umumnya antara lain:
a. pantun
b. wayang golek (wayang yang bonekanya dari kayu)
c. wawacan kesusatraan: Babad Cirebon, Cariyos Pabu Siliwangi
d. tari: Jaipong (perkembangan dari Ketuk Tilu)
e. alat musik: angklung, gendang, kecapi, suling
f. Pencak Silat Cikalong
g. senjata: kujang
h. makanan: oncom, combro, dodol Garut .
catatan
- Kebudayaan Sunda mempunyai ciri khas, namun ada yang mirip dengan Kebudayaan Jawa.
- Masyarakatnya lebih egaliter daripada masyarakat Jawa.
- Ada bagian dari masyarakat Sunda yang mempunyai keunikan tersendiri, yaitu masyarakat Baduy. Mereka mempunyai budaya tersendiri, meskipun secara keseluruhan bertempat tinggal di wilayah Kebudayaan Sunda.
sumber:
buku BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA oleh: WORO ARYANDINI DAN TIM
1 comment:
Sungguh luar biasa, bila kita membaca Sejarah negara Indonesia ini. Menjadikan dirikita bangga. yang mana dahulu kala terbentukdan dipersatukan dengan Kerajaan-kerajaan. Khususnya di Sunda.
Dan wajib bagi kita sebagai generasi muda untuk melestaraikan kebudayaanya dan kesenian, jangan sampai di ambil negara lain dan diakuinya.
Post a Comment