twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Thursday, March 7, 2019

Sekelumit Madura Barat (Hindu Budha)

Sekelumit Madura Barat (Hindu Budha)
Oleh Mas Musleh Almadury 

Makam Agung salah satu situs sejarah peninggalan Bangkalan, 

sumber lontarmadura.com
Adanya pernyataan Tome Pires (1944 : 227) yang mengatakan, pada permulaan dasawarsa abad 16, raja Madura belum masuk Islam. Dan dia adalah seorang bangsawan mantu Gusti Pate dari Majapahit. 

 Pernyataan itu diperkuat dengan adanya temuan-temuan arkeologis, baik yang bernafaskan Hindu dan Bhudda. Temuan tersebut ditemukan di desa Kemoning, berupa sebuah lingga yang memuat inskripsi, sayangnya, tidak semua baris kalimat dapat terbaca. 

Dari tujuh baris yang terdapat di lingga tersebut, pada baris pertama tertulis, I Caka 1301 (1379 M), dan baris terakhir tertulis, Cadra Sengala Lombo, Nagara Gata Bhuwana Agong (Nagara: 1, Gata: 5, Bhuwana: 1, Agong: 1) bila dibaca dari belakang, dapat diangkakan menjadi 1151 Caka 1229 M. 


Temuan lainnya berupa fragmen bangunan kuno, yang merupakan situs candi. Oleh masyarakat setempat dianggap reruntuhan kerajaan kecil. Juga ditemukan reruntuhan gua yang dikenal masyarakat dengan nama Somor Dhaksan, lengkap dengan candhra sengkala memet bergambar dua ekor kuda mengapit raksasa. 

 Berangkat dari berbagai temuan itulah, diperoleh gambaran bahwa antara tahun 1105M sampai 1379M atau setidaknya masa periode Singasari dan Majapahit akhir, terdapat adanya pengaruh Hindu dan Bhudda di Madura barat

Sementara temuan arkeologis yang menyatakan masa klasik Bangkalan, ditemukan di Desa Patengteng, Kecamatan Modung, berupa sebuah arca Siwa dan sebuah arca laki-laki. Sedang di Desa Dlamba Daja dan Desa Rongderin, Kecamatan Tanah Merah, terdapat beberapa arca, di antaranya adalah arca Dhayani Budha. 

 Temuan lainnya berupa dua buah arca ditemukan di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang. Dua buah arca Siwa lainnya ditemukan di pusat kota Bangkalan. Sementara di Desa Tanjung Anyar Bangkalan ditemukan bekas Gapura, pintu masuk kraton kuno yang berbahan bata merah

Sumber dan referensi:
Group Majapahit
http://www.lontarmadura.com/menggali-sejarah-bangkalan/
https://www.jawaban.com/read/article/id/2009/10/04/91/091005091511/patung_budha_peninggalan_majapahit_hilang
https://www.antaranews.com/berita/156574/patung-peninggalan-majapahit-hilang-di-pamekasan

No comments: