twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Friday, March 8, 2019

Nama Marga/Fam, Gelar Adat, Gelar Bangsawan di "KALIMANTAN SELATAN"

KALIMANTAN SELATAN

Pakaian Adat Kalsel
Bpk Joko Widodo (tiga dari kiri) bersama ibu Iriana (dua dari kiri)
serta bpk Jusuf Kalla dan Istri, serta para mantan presiden lainnya.
sumber kalsel.prokal.co
Kerajaan Banjar adalah nama lain dari sebutan Kerajaan Banjarmasin atau Kesultanan Banjar. Kerajaan Banjar menurut M. Idwar Saleh (1981/1982) berdiri pada tanggal 24 September 1526 sebagai sebuah kerajaan Islam.


Sebelum kerajaan ini berdiri, di Kalimantan Selatan sudah ada kerajaan lainnya yang bercorak sebagai negara suku yakni Nan Sarunai dan Tanjung Pura dan negara awal yakni Negara Dipa dan Negara Daha.

Ilustrasi Grafis Boodie Sipon
sumber satelitpost.com
Kesultanan ini semula beribukota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke Martapura dan sekitarnya (kabupaten Banjar). Ketika beribukota di Martapura disebut juga Kerajaan Kayu Tangi. Ketika ibukotanya masih di Banjarmasin, maka kesultanan ini disebut Kesultanan Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu kerajaan Hindu yang beribukota di kota Negara, sekarang merupakan ibukota kecamatan Daha Selatan,

Hulu Sungai Selatan. Masyarakat etnis di Kalimantan Selatan terdiri atas: Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak.

Nama gelar kebangsawanan, 
yaitu :

  • Anak laki-laki raja bergelar Gusti (= Raden/Raden Aria pada zaman Hindu & awal Islam), dan jika Pangeran : gelar untuk anak permaisuri 
  • Andin, menurut Tutur Candi gelar tersebut untuk keturunan kerajaan Negara Daha yang telah dikalahkan oleh Sultan Suriansyah dan tidak diperkenankan lagi memakai gelar Pangeran. 
  • Antung : gelar untuk putera/puteri dari wanita "Gusti" yang menikah dengan orang kalangan biasa. Antung setara dengan gelar Utin (wanita) di Kotawaringin. 
  • Gusti (lelaki) : gelar hanya untuk anak laki-laki dari gusti yang sudah jauh garis keturunannya dengan Sultan yang memerintah 
  • Gusti : gelar anak perempuan raja 
  • Gusti : gelar untuk keturunan (laki-laki dan perempuan) dari para Pangeran keturunan Sultan yang memerintah 
  • Nanang /Anang : gelar yang diberikan untuk kalangan keluarga Ampu Jatmika yang disebut Kadang Haji (haji= raja), sedangkan keluarga isteri Ampu Jatmika tidak mendapat gelar tersebut atau juga diberikan kepada lelaki dari kalangan biasa yang menikah dengan puteri Sultan misalnya Nanang Sarang (digunakan pada abad ke- 17). 
  • Pangeran Dipati : gelar untuk jabatan Dipati 
  • Pangeran Serip (Syarif) : gelar untuk seorang lelaki keturunan Arab yang menikah dengan puteri Sultan 
  • Putri : gelar untuk anak permaisuri yang masih gadis 
  • Raden : gelar untuk seorang lelaki dari kalangan biasa yang menikah dengan puteri Sultan. Raden juga merupakan gelar bagi pejabat birokrasi dari golongan Nanang/ Anang misalnya gelar Raden Tumenggung, yang selanjutnya meningkat menjadi Raden Dipati. 
  • Raden Galuh : gelar anak perempuan raja pada zaman Hindu 
  • Ratu : gelar anak permaisuri yang sudah menikah 
  • Ratu Serip (Ratu Syarif) : gelar untuk puteri Sultan yang menjadi isteri permaisuri
  • dll


Sumber Referensi:
Buku PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA 2012 Daftar Nama Marga/Fam, Gelar Adat dan Gelar Kebangsawanan Di Indonesia ISBN 978-979-008-495-7

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan
http://kalsel.prokal.co/read/news/10755
https://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kalimantan-selatan.html
http://etnics.blogspot.com/2014/11/suku-dayak-banjar-kalimantan.html
https://satelitpost.com/redaksiana/mengenal-budaya-suku-banjar

No comments: