twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Monday, November 2, 2015

PUANG TOMANURUN TAMBORO LANGI`

Puang Tomanurun Tamboro Langi’ menurut Hikayat mitos cerita rakyak adalah seseorang yang turun dari lagit di puncak Gunung Latimojong, Tamboro Langi’ dengan gelar Puang (Ampuan = Ampu). Mula-mula berkedudukan di Ullin,Saluputti, lalu pindah ke Kandora, Mengkendek.


Masyarakat menganggap beliau itu turunan Dewa Kayangan, sebagai manusia setengah Dewa dengan Gelar Puang To Matasak maka oleh masyarakat memuja dan menyanjung dengan menyebutnya: 
"Tomamma' Bahan to Matindo BaiTora, to tang uanrangi arrak tang unpedailling gamara, to dikulambu mawa' to di rinding doti langi', to mamma dao pue-pue rura' to madndo dao palangka bulayan, to tang ditimba mata bubunna tang disiok tondon turunanna, tang diola Boko' na tang dilomban tingayona tangnalambi' peruso kalando dst...
Artinya, Orang yang tidur nyenyak dalam kemuliaannya tak diganggu serta tak mendengar suara gaduh tak dapat dihampiri dan tak dapat diduga keinginannya dst..

Puang Tomanurun Tamboro Langi` adalah salah seorang Puang Tomanurun yang cakap dan lebih disegani oleh masyarakat pun juga karena aturan yang diciptakannya itu telah memperkuat kedudukan Puang Tomanurun pada umumnya' dan khususnya bagi Puang Tamboro Langi' sendiri sampai turunan- turunannya.

Puang Tomanurun Tambora Langi' adalah salah satu To Manurun yang menciptakan Aluk Sanda Saratu' yang telah disusunnya itu disebarkan di seluruh Daerah Adat Kapuangan atau Daerah Tengah Tondok Lepongan Bulan

Puang Tomanurun Tambora Langi' kawin dengan "Puang Sanda Bilik" dari Sungai Sa’dan di Saepa Deata dan mempunyai 8 (delapan) orang anak, dan menjadi penguasa di beberapa Negeri,  empat diantaranya menjadi raja di Negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo antara lain:
  • Puang Papai Langi’, memerintah di Kapuangan Tangngana Padang, ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Gassing (sekarang Makale) yang dikenal dengan nama Tallu Lembangna dan Tokambunan,
  • Puang Tumambuli Buntu, memerintah di Kapuangan Ulunna Padang, ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Nonongan (sekarang Rantepao), meliputi Rantepao, Rongkong dan Pantilang, 
  • Puang Messok, memerintah di Kapuangan Pani’na Padang, ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Mamasa, meliputi Pitu Ulunna Salu dan Galumpang,
  • Puang Sanda Boro, memerintah di Kapuangan Ikko’na Padang, ibukotanya Tongkonan Kapuangan di Buntu Borrong (lereng Latimojong), meliputi Messenreng Pulu, dan sekitarnya.
Anak Puang Tambora langi` yang memerintah di lereng latimojong masenreng pulu yang bernama Puang Sanda Boro inilah yang melahirkan Lakipadada. Lakipadada dan turunannya ini lah yang me legenda di cerita mitos orang Toraja, bahkan di luar daerah Toraja

Puang So’rinding adalah Puang Sangalla yang bergelar Palodang XIII (1881-1968, 31 Agustus) beliau adalah keturunan ke-26 dari Tamboro Langi’.

Beberapa diantaranya benda Pusaka yang masih ada dan bisa kita lihat dari turunan Puang Tomanurun Tambora langi` yaitu sebagai panji Kekuasaan Daerah Padang di Puangngi seperti :
  • Bate` Manurun, 
  • Pedang Dosso dan 
  • Pedang Maniang,
tetap terpelihara dan tersimpan baik di Tongkonan Kaero di Sangngalla' sebagai salah satu Pusat Pembinaan Kekuasaan turunan Puang Tamanurun Tamboro Langi' dengan Ajaran Aluk Sanda Saratu'

No comments: