twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Friday, December 11, 2015

KEBUDAYAAN PAPUA

KEBUDAYAAN PAPUA

A. Letak Geografis

Papua terletak pada kedudukan 0 19’ - 10 45” LS dan 130 45’ – 41 BT, menempati setengah bahagian barat dari Papua New Guinea yang merupakan pulau terbesar kedua setelah Greensland. Papua merupakan daerah propinsi terbesar di Indonesia.dengan luas daratan 21,9 % dari jumlah keseluruhan tanah seluruh Indonesia, yaitu sepanjang 421.981 km2, membujur dari barat ke timur (Sorong – Jayapura), sepanjang 1200 km dari utara keselatan (Jayapura – Merauke ) sepanjang 736 km .Selain daripada tanah yang luas, Papua memiliki banyak pulau sepanjang pesisirnya.

Di pesisiran utara terdapat pulau Biak, Numfor, Yapen dan Mapia.Pada bagian barat ialah pulau Salawati, Batanta, Gag, Waigeo, dan Yefman. Pada pesisiran selatan terdapat Pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak, dan Panjang, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Papua New Guinea.

Topografi Papua dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

  1. Daerah Kepala Burung; Terdiri dari beberapa deretan pegunungan tinggi yang merupakan lanjutan dari Pegunungan Jayawijaya ke arah barat laut.
  2. Daerah Pegunungan Jayawijaya hingga pantai utara, merupakan suatu kompleks pegunungan yang puncaknya mencapai 5.000 meter dan diliputi salju abadi.
  3. Daerah tanah rendah di sebelah selatan Pegunungan Jayawijaya

Propinsi Papua Timur terbagi dalam 27 kabupaten, yaitu kabupaten:
1. Asmat
2. BiakNumfor
3. Boven Digoel
4. Dogiyai
5. Jayapura
6. Jayawijaya
7. Keerom Waropem
8. Lanny Jaya Raya
9. Memberano Tengah
10. Mappi
11. Merauke
12. Mimika
13. Nabie
14. Nduga Tengah
15. Paniai
16. Pagunungan Bintang
17. Puncak
18. Puncak Jaya
19. Sarmi
20. Supiori
21. Tolikara
22. Waropen
23. Yakuhimo
24. Yalimo
25. Yapen
26. Memberamo
27. Jayapura

Propinsi Papua Barat terbagi dalam 9 kabupaten yaitu:
1. Fak – fak
2. Kaimana
3. Manokwari
4. Raja Ampat
5. Sorong
6. Sorong Selatan
7. Teluk Bintuni
8. Teluk Wondama
9. Sorong

Penduduk Papua:

  • Penduduk pesisir pantai
  • Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah
  • Penduduk pegunungan yang mendiami lembah
  • Penduduk pegunungan

Sejarah Papua sebagai berikut:

  • Undang - Undang No.15 th 1956, Pembentukan Propinsi Irian Barat
  • Tahun 1961 Pemerintah RI menyatakan TRIKORA
  • Masalah Irian Barat diselesaikan di PBB yang membentuk UNTEA
  • Tanggal 14 Juli - 2 Agustus 1969 diadakan PEPERA
  • Peraturan Pemerintah no 5 th 1973, Irian Barat menjadi Irian Jaya
  • Undang-undang No 21 Tahun 2001, Irian Jaya diganti Papua
  • Tahun 2004 Papua dimekarkan menjadi: Papua (bagian timur) dengan ibu kota Jayapura dan Papua (bagian barat) dengan ibu kota Manokwari

B. Sistem Budaya

Hak waris adalah bilateral di mana seorang wanita mewarisi hak untuk memukul sagu baik dari ayahnya maupun dari ibunya. Serupa dengan itu seorang dapat membuka kebun di tanah yang ada dibawah hak fam ibu ulayat dan juga seorang wanita yang sudah kawin tidak harus tinggal di keluarga suaminya.

C. Sistem Sosial

Tiap kelompok suku mengenal sistem strata dalam masyarakat. Penduduk diklasifikasikan berdasarkan faktor tertentu seperti keturunan dan kekayaan. Strata ini diwarisi secara turun temurun dengan nama dan struktur yang berbeda tiap suku, dan strata dapat mempengaruhi kepemimpinan dalam masyarakat atau kepemimpinan seseorang.

Orang Papua mempunyai kebiasaan menginang (makan sirih pinang), memiliki nilai kekeluargaan, nilai persaudaraan yang sangat kuat dengan rasa sosialitas yang tinggi, tidak hanya dilakukan kaum wanita tetapi kaum pria juga, termasuk remaja. Orang disebut sebagai “anak adat “ kalau ia menawarkan sirih dan pinang kepada orang lain. Mereka menjadikan sirih dan pinang sebagai sarana komunikasi.

D. Kebudayaan Fisik

Bahasa; 
digolongkan ke dalam kelompok bahasa Melanesia

Sistem Organisasi Sosial 
antara lain:

  • Auwet merupakan kelompok kekerabatan patrilineal
  • Bentuk desa dan pola perkampungan; Suatu desa di daerah Pantai Utara terdiri dari beberapa deret rumah di atas tiang. Pusat desa adalah gereja, sekolah dan rumah pos untuk patroli polisi.

Rumah adat:
Honai; 
berbentuk silinder sebagai tempat ngeriung di lantai bawah dan tidur di lantai atas, berpintu satu, memiliki perapian sebagai penghangat ruangan. Honai untuk laki-laki disebut pilamo, sedang honai untuk perempuan disebut ebey. Pilamo letaknya berhadapan dengan gapura.

Kariwari; 
Bangunan di atas tiang, karena dibangun di atas rawa-rawa.

Rumah panjang; 
Rumah panggung berbentuk memanjang tanpa sekat.

Rumah Mau: 
terdiri dari satu ruangan tanpa sekat antar ruang, yang fungsinya, sebagai tempat pesta adat dan ruang inisiasi.

Kepemimpinan:
1) Ondowafi
2) Korano

Perkawinan:
Sistem perkawinan adalah monogami walaupun poligami tidak dilarang. Jenis perkawinan pada masyarakat Biak adalah:
1) Perkawinan murni (Farbakbuk Bekaku)
2) Kawin Lari (Perbakbuk bebur)
3) Perkawinan Pergantian Tungku (Farbakbuk Kinkafsr)
4) Perkawinan Pengganti Korban Pembunuhan (Farbakbuk Bin Babyak)
5) Perkawinan hadiah perampasan sebagai budak (Tarbakbuk Women)

3. Sistem Pengetahuan

Pemanfaatan sumber daya alam; 
Ramuan dari kayu akuai untuk menghilangkan rasa sakit dan lemah badan. Jenis kayu sebagai bahan rumah, seperti kayu arwob dan tsout atau nibung untuk membuat lantai rumah dan rakit.

Perang suku: 
bermakna kesuburan dan kesejahteraan, jika tidak ada perang, maka ternak babi hasil pertanian tidak dapat berkembang.

Bakar Batu: 
makanan di masak dari panas batu yang dibakar.

Minuman keras: 
sejenis saguer yang mereka sebut minuman bobo.

Babi: 
Untuk korban, dimakan, pembayar sanksi adat

Mumi 
yang biasa melakukan tradisi ini adalah kepala suku atau pimpinan perang.

4. Sistem Teknologi

Pakaian Adat
Busana tradisional orang Asmat
Rok mini dan cawat penutup aurat kaum laki-laki (pummi) dan perempuan Tok (semacam cawat atau celana dalam).
Penutup payudara (peni)
Juprew, topi berbentuk kopiah yang terbuka bagian atasnya
Aksoseri lainnya yang sangat khas adalah subang penghias telinga, subang penghias hidung, kalung dan gelang yang dipakai pada lengan, pergelangan tangan dan pangkal betis, penghias hidung.

Busana tradisional Suku Dani: 
Koteka (penutup alat kelamin laki-laki), yokal (rok wanita dari serat), dan sali (rok gadis).

Aksesori masyarakat Suku Dani
Wanita:

  • gelang dan
  • noken (sejenis tas)


Pria:

  • swesi, topi berbentuk bulat dari bulu burung
  • siikan, gelang anyaman rotan
  • walimo, hiasan dada dari anyaman serat kulit
  • wam maik, taring babi sebagai kalung atau diselipkan pada cuping hidung
  • Wali moken kulit kerang
  • Cipat kalung berupa tali penangkal guna-guna
  • Wayeske, anak panah dan busur
  • Mul semacam baju besi yang dibuat dari anyaman serat rotan
  • Sege adalah tombak panjang

5. Sistem Ekonomi

Mata pencaharian penduduk Papua adalah:

  • Meramu
  • Berburu
  • Menangkap ikan
  • Berkebun

6. Sistem Religi

Agama Kristen masuk di Papua dibawa oleh dua pengijil yaitu Ottow dan Geizler dari Belanda dan Jerman tanggal 5 Februari 1855. Walaupun secara resmi beragama Kristen namun tanggapan mengenai dunia gaib dan dunia akhirat masih banyak berasal dari religi mereka yang asli, misalnya tentang roh yang akan pergi ke alam baka berupa gunung yang bernama Tardongsau.

7. Kesenian

Tari; 
Tari Yosim Pancar, 
Tari Perang, 
Tari Gatsi, 
Tari Lemon Nipis, 
Sakise, 
Tari Ular.

Seni Ukiran:

Seni ukir Suku Asmat; 
Motifnya menggambarkan rupa manusia, merupakan simbol yang dikaitkan dengan kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Ukiran mereka terkenal di dalam negeri maupun di luar negeri.

Seni ukir Suku Komoro

  • Yang paling besar berupa tiang Mbitoro yang mencapai tinggi sepuluh meter. Bahan diambil dari pohon yang besar, bagian akarnya diukir ditempatkan sebagai bagian atas ukiran (dibalik). Mbitoro ini dijumpai di desa Kaugapu kecamatan Mapuru Jaya yang melukiskan wajah Paulus Kapirapu, kepala desa yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Mbitoro biasanya ditegakkan di depan rumah adat yg khusus dibangun saat inisiasi anak-anak Komoro.
  • Mbikaso, yaitu topeng besar yang diukir, dikenakan di atas kepala dan pundak saat acara ritual. Tujuan dibuat mbikaso adalah untuk menimbulkan rasa takut terutama bagi musuh. Dibuat dari jalinan kulit kayu kembang sepatu dan rotan, terbuat dalam berbagai bentuk. Mbikaso dianggap sebagai bentuk paling menakjubkan dari karya Komoro.

Lagu; 
Lagu daerah Irian yang terkenal antara lain
Yamko Rambe Yamko dan
Apuse.

Catatan

  • Suku bangsa Papua tidak dikuatkan dengan kesadaran identitas karena budaya dan bahasa yang berbeda-beda mengakibatkan sulit mencari pimpinan putra daerah untuk dapat mengembangkan daerah Papua.
  • Walaupun sudah menganut agama Kristen banyak suku Papua yang masih mempercayai religi lama yang dianut nenek moyangnya.
  • Babi bagi orang Papua merupakan barang yang sangat berharga, baik untuk keperluan setiap upacara atau sanksi bagi masyarakat yang melanggar ketentuan adat.
  • Upacara Bakar Batu dipakai untuk menyelesaikan permasalah perselisihan.
  • Pria suku Dani lebih banyak memakai asesori untuk tubuhnya dari pada wanitanya.
  • Sejak dahulu masyarakat Papua mengkonsumsi minumas keras alami tetapi minuman ini masih belum membahayakan kesehatan, namun setelah masuknya miniman keras dari luar ini lebih membayakan kesehatan.
  • Budaya perang suku perlu dikendalikan agar tidak memakan korban, sebagaimana suku Amungme budaya perang suku hanya ditampilkan dalam atraksi upacara adat.

Sumber:
Buku BAHAN AJAR BUDAYA NUSANTARA, Oktober 2011, Dr. Woro Aryandini, SS, MSi dan tim

No comments: